Kebebasan kita adalah kebebasan yang beradap yang berada dalam ruang aturan dan hukum.
Ketika manusia tidak lagi ingin mengikuti hukum Allah, maka ia sedang membawa dirinya dalam perbudakan dosa dan kamatian. Kehidupan ada dalam suatu keberadaan yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Secara fisik kita begitu terikat di dalamnya, begitu juga dengan roh (atau jiwa) kita. Ketika kita menyerahkan hidup kepada Tuhan, maka kita akan menjadi hamba kebenaran. Dan hamba kebenaran adalah hamba yang benar-benar merdeka.
Sahabat Alkitab, Pengamsal berkata, “Orang yang meremehkan ajaran TUHAN, mencelakakan dirinya; orang yang taat kepada hukum Allah akan mendapat upahnya.” Tuhan Yesus sendiri pernah berkata, ” Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” Di sini kita dapat melihat bahwa Tuhan akan mengganjar orang yang hidup dengan tertib, yang taat kepada hukumnya dengan upah kebaikan, dan ketenangan. Hukum Tuhan itu enak, serta menyenangkan bagi orang yang mengasihi-Nya.
Selamat Pagi. Hukum Allah yang tercermin dalam aturan kehidupan di berbagai lingkungan di mana kita berada akan menjaga kita dari segala kecelakaan. Karena itu, taatilah dan jadilah panutan dalamnya.