Teguran Itu Berkat, Jika Dilihat Dari Sudut Pandang Yang Benar

Allah menegur, Allah menghardik. Tujuannya adalah untuk kebaikan agar kita berubah.

Banyak kali teguran itu membuat muka menjadi merah, apalagi teguran yang nyata. Itu membuat hati panas. Tidak sedikit teguran yang menyinggung hati berujung pada amarah dan pertengkaran. Naluri kita memang lebih suka jika yang datang itu adalah pujian dan sanjungan, bahkan walaupun kita tahu itu adalah pujian palsu. Amsal mengingatkan kita bahwa teguran itu sama dengan pengetahuan. Sebab dengan teguran kita tahu segala kekurangan dalam diri yang perlu untuk segera diperbaiki. Teguran membuat kita keluar dari zona nyaman atas karakter atau kebiasaan buruk yang kita senangi. Teguran ibarat baju pelampung yang akan menolong kita agar tidak tenggelam dalam kesalahan.

Sahabat Alkitab, jangan pernah membangun benteng ketika ada orang yang datang memberikan teguran. Berusahalah melihat dari sisi yang berbeda bahwa orang menegur karena sayang dan ingin kita berubah.

Selamat Pagi. Jika kemarin atau hari ini kita menerima teguran, jangan marah! Berbahagialah! Teguran itu baik.